Rabu, 01 Februari 2012

Seberapa penting Rakor Tingkat Kecamatan ?

Medio Januari 2012, Puskesmas Soriutu melaksanakan Rapat Koordinasi tingkat Kecamatan Manggelewa, hal ini untuk mendeskripsikan hasil pencapaian program dan hambatan-2 yang ditemuai selama pelaksanaan kegiatan serta bermusayawarah untuk mencapai kesepakatan bersama sebagai bentuk kerja sama lintas sektor agar setiap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat terintegrasi dengan baik dengan segenap elemen yang ada baik pemerintah setempat, Puskesmas maupun masyarakat pemerhati kesehatan.
Suasana rapat koordinasi di kantor camat Manggelewa (Januari 2012)


Kegiatan ini begitu penting dan manfaatnya akan dirasakan apabila segala sesuatu yang disepakati bersama dapat dijalankan secara berkesinambungan, karena sejatinya bahwa Rapat Koordinasi (Lintas Sektor) adalah dilaksanakan semata-mata untuk membangun persepsi yang sama antara Puskesmas Soriutu dengan Pemerintah Kecamatan Manggelewa beserta jaringannya, selain di dalam pelaksanaannya sendiri melibatkan komunikasi, pengarahan dari stakeholder, bertukar pendapat, ada aspirasi (Down-Top). Sehingga dipandang perlu dilaksanakan mengintat di dalam proses pencapaian hasil yang maksimal bidang kesehatan melibatkan berbagai unsur dengan beragam masalah yang menyertai.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari Rapat Koordinasi oleh Puskesmas Soriutu :
1.         Advokasi : Puskesmas yang mempunyai fungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan, perlu melakukan pendekatan mendalam dengan berbagai unsur yang dipandang mempunyai peran dalam bidang kesehatan, dalam hal ini instansi pemerintah,  termasuk unsur-unsur yang ada di dalamnya, pihak-pihak swasta, lembaga pemberdayaa, lembaga swadaya, organisasi masyarakat, serta masyarakat itu sendiri,
2.         Prioritas Masalah : Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh program kesehatan harus dimulai dengan perencanaan yang baik, untuk hal ini perlu adanya gambaran umum tentang keadaan masyarakat, iklim politik, kebutuhan masyarakat, masalah yang dihadapi, tingkat keinginan yang akan dijadikan prioritas, sehingga nantinya tidak terlalu banyak menemui kendala.
3.         Informasi : Sebagai unit pelasksana tugas, tentunya kegiatan yang dilaksanakan adalah bersifat “continue” olehnya demikian, perlu adanya informasi yang terjadi dari komunikasi 2 arah sehingga perkembangan-perkembangan dapat diketahui dengan pasti dari berbagai sektor.
4.         Implementasi : dalam pelaksanaannya, program kesehatan Puskesmas Soriutu dapat dilaksanakan dengan baik, karena semua kegiatan yang tercantum dalam perencanaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5.         Evaluasi : sebuah pencapaian dari hasil kegiatan tidak selamanya mencapai target, ada beberapa kegiatan yang hasilnya belum memuaskan, hal ini bias disebabkan oleh banyak factor, antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat diselesaikan oleh puskesmas sendiri melalui Lokakarya Mini (Lintas Program), sedangkan Faktor Eksternal tidak dapat diselesaikan oleh puskesmas sendiri melainkan harus duduk bersama antara Puskesmas dengan sektor yang lain, yaitu melalui rapat koordinasi dengan lintas sektor.

Sehingga nantinya terlihat dengan jelas bahwa pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan akan bermuara pada peningkatan derajat kesehatan, sebagaimana yang diharapkan bahwa Konsep pembangunan nasional haruslah berwawasan Kesehatan. semoga !

Tidak ada komentar: